Sabtu, 26 September 2015

Tugas Seni Budaya XI TKJ 1





1.      Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

2.      Seni rupa dua dimensi (dwiimatra), yaitu karya seni rupa yang berbentuk datar dengan ukuran (panjang & lebar) dan hasilnya dapat di pandang dari arah depan. Contohnya : gambar,lukisan,mozaik, dan mural

Seni rupa tiga dimensi (trimatra) yaitu karya seni rupa yang dapat
di amati dan di pandang dari berbagai sisi atau arah pandang serta memiliki ukuran panjang,lebar,tinggi dan volume. Contoh : seni patung,seni keramik, dan seni bangun.

3.      Seni rupa murni merupakan cabang dari karya seni rupa yang dibuat dengan mengedepankan unsur estetika saja dan hanya digunakan sebagai pemuas akan kebutuhan artistik.

Seni rupa pakai atau seni terapan (applied art) merupakan cabang dari karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis.

4.      Handmade (buatan tangan)
Masinal (dikerjakan oleh mesin)
Komputer

5.      Mbuh

6.      Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

7.      Mbuh

8.      irama repetitif, yaitu kesan gerak yang ditimbulkan dari pengaturan unsur yang monoton (sama) baik ukuran, warna maupun jaraknya.

Irama alternatif merupakan kesan gerak yang muncul karena pengaturan unsur yang berselang seling baik bentuk, ukuran, maupun warnanya.

irama progresif, yakni kesan gerak yang menunjukkan adanya perubahan dari unsur-unsurnya, misalnya perubahan dari besar menuju kecil, pendek menuju ke panjang, tebal ke tipis, atau bisa juga perubahan dari satu warna ke warna lain.

irama lamban atau beralun/ mengalir atau bergelombang: prinsip ini kebalikkan dari irama laju yang dapat dicapai dalam karya seni.

irama laju/ membesar atau mengecil (progresif): lebih mudah dapat dihayati dalam seni gerak. Dalam penempatan unsur-unsur garis, bentuk dan warna pada komposisi prinsip irama laju (progresif) dapat dicapai dengan jarak dan arah tertentu.

9.      Aksentuasi adalah Upaya yang digunakan untuk mengungkapkan unsur pembeda pada suatu ungkapan bahasa rupa agar tidak terkesan monoton dan membosankan, Aksentuasi memiliki beberapa jenis diantaranya.

Kesederhanaan dalam karya seni rupa memiliki beberapa aspek diantaranya adalah kesederhanaan unsur, kesederhanaan struktur, dan kesederhanaan teknik.

10.  keseimbangan formal pada karya menampilkan nilai keindahan yang bersifat formal atau resmi. Prinsip ini sering dipakai dalam karya seni yang berlandaskan agama atau kepercayaan dan dalam lingkungan tertentu untuk mendukung nilai-nilai kejiwaan seperti keagungan, kekhidmatan, kekhusukan dan sebagainya. Contoh penampilan prinsip keseimbangan formal dalam karya senirupa ialah dalam pembuatan disain yang simetris dan statis. Disain grafis untuk piagam atau ijazah yang simetris memberikan kesan resmi dan formal.

keseimbangan informal; pada karya menampilkan nilai kebalikan dari keseimbangan formal yaitu menghendaki sifat lincah, hidup, penuh dengan dinamika dan pada prinsip keseimbangan informal ini menghasilkan disain asimetris.

keseimbangan radial; disamping prinsip keseimbangan formal dan prinsip keseimbangan informal pada karya masih dapat ditemukan ciptaan yang berdasarkan prinsip keseimbangan yang lain, seperti keseimbangan radial yaitu keseimbangan yang memberikan kesan memusat atau sentral. Dalam prinsip keseimbangan radial terdapat unsur penting yang diletakkan di pusat pada rancangan disainnya. Pada karya senirupa dapat dikemukakan contoh yang banyak dijumpai pada arsitektur. Penempatan bagian-bagaian dari tiap jenjang yang tampak pada denah Candi Borobudur terasa adanya unsur utama dalam keseluruhan bangunan yang dipentingkan, yaitu induk stupa di puncak candi. Secara keseimbangan radial semua unsur dari candi itu secara fisik terpusatkan pada induk stupa di puncak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar